Selasa, 16 Agustus 2011

Kandang Hamster

Senangnya hatiku turun panas demamku.. lho? Senangnya hati besok libur nasional, karena besok kebanyakan rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan. Bagi yang mempunyai semangat nasionalisme dan patriotik maka harus ikut memperingatinya, tapi saya lebih senang melihat kandang-kandang hamster saya daripada ikut upacara dan ritual lomba-lomba bocah. Kandang hamster ini bagi saya persis sekali menggambarkan apa yang disebut dengan nasionalisme. Kenapa bisa?

Peternak hamster itu pasti mempunyai kandang lebih banyak daripada kebanyakan peternak lainnya, karena sifat hamster yang tidak bisa disatukan sembarangan aja, yang jenis campbell ga bisa disatukan dengan jenis sirian, disatukan aja ga bisa apalagi dikawinin, berbeda dengan kebanyakan hewan yang bisa dikawin silang dan bisa dicampur walaupun beda jenis, gampangnya kelinci lokal bisa digabung dengan anggora atau loop, kucing anggora pun bisa dikawinkan dengan kucing kampung.

Seperti itulah nasionalisme yang dibanggakan, membuat sekat setiap orang di seluruh dunia dengan batas wilayah yang sudah ditentukan dan disepakatkan, gara-gara nasionalisme Indonsia ama malingshit (nama ejekan bagi setiap negara) ampe perang dingin, rebutan wilayah, main klem-kleman (claim) ampe perang hacker. Sampe-sampe ada lelucon yang bilang kalo Indonesia sama Malaysia perang maka malaikat bingung karena kedua-duanya sama-sama teriak Allohu Akbar, gara-gara hal yang rendah berani bawa-bawa nama Alloh untuk berantem lawan saudara seiman, Innalillahi..

Mau berfikir jernih ga? kalo mau lanjutin lagi nih tapi kalo masih ngebatu (keras kepala) apa pendapat konyol tuh (nasionalisme) ya udah ga usah dibaca kelanjutannya.

Nasionalisme membatasi setiap manusia menurut suku, ras, dan daerahnya. Gara-gara nasionalisme Indonesia dan Malaysia itu berbeda, gara-gara itu juga kita ga mau perduli sama saudara kita di Pattani, Xianjiang, Moro, Palestina, Iraq, Chechnya dan lainnya, jangan bilang do'a dan bantuan kesehatan itu namanya kepedulian, kita mengirim dokter dan obat-obatan untuk menyembuhkan saudara kita yang disiksa hanya untuk disiksa lagi dan diobati lagi, apa itu namanya bantuan?

Yah nanti saya dibilang hanya bisa protes ga ada bantu andil sama sekali, sebenarnya secara nasional seharusnya Indonesia bisa lebih membantu saudara kita dari sekedar pengobatan, misal militer untuk mengusir Yahudi Israhell, tentu saudara kita tidak akan diserang lagi dan di siksa lagi? bener apa betul? kenapa ga dilakukan? bukan hanya karena nasionalisme tapi juga ada sebab lain, bisa saja Indonesia memang takut (bisa saja).

Kenapa tidak elu aja yang pergi membantu kesana!

Beuh, bener banget tuh mending emang jalan sendiri-sendiri kesana bopong senjata terus nembakin kepala elu yang isinya ga lebih dari darah dan lendir. Kira-kira apa yang terjadi jika masyarakat sipil tanpa melalui pemerintah melakukan latihan militer, angkat senjata? Nah! direkam tuh latihan sama intel terus dipublikasikan bahwa " Teroris siap-siap melakukan pemberontakan" dan tentunya media-media besar yang menyediakan berita tergantung orang yang punya duit, ngeliat para "teroris" sedang latihan membuat rakyat jadi takut, orang-orang yang jenggotnya tebel dicurigai, anak-anak ga boleh ngaji kecuali ke majelis yang ngajakin shalawat dan dzikir aja dan ketakutan lainnya, jadi siapa yang teroris? Orang yang sedang latihan dalam rangka menunaikan perintah Alloh (I'Dad) atau media yang menyebarkan berita kebohongan? Buka mata cuy!

Sebenarnya udah melenceng jauh nih dari nasionalisme, nasionalisme sama paham kesukuan itu ya sama, hanya nasionalisme punya sekat yang lebih gede.

Berarti Agamapun sekat, karena ngebedain antar Islam, Kristen dan agama lainnya?

Bener juga, berarti manusia itu hidup dalam sekat dan memang seperti itu. Sejatinya setiap manusia akan selalu dibedakan, tetapi mana yang lebih mulia? sekat nasionalisme atau sekat islam? kalau menjawab sekat nasionalisme berarti elu udah memenuhi syarat ke empat dari sepuluh syarat pembatal syahadat, meyakini ada hal yang lebih sempurna daripada apa yang dibawa rasulullah SAW. Wah syahadat lagi dagh!

Kalau dibilang islam itu membuat sekat berarti ngaji kita yang belum bener, karena islam tidak membuat sekat. contoh gampang dalam islam orang yang korupsi itu potong tangan dan kaki menyilang, orang yang mencuri bukan karena terdesak kebutuhan juga dipotong tangan, coba dalam negara ini koruptor itu dijemput baik-baik dari luar negeri dengan pesawat charteran, di taro di lapas kelas wahid dengan cctv, bahkan dikasus lain tuh penjara bisa disulap jadi ruangan ber-ac, tetapi orang miskin yang maling pisang aja masuk penjara yang udah sumpek, bau, kotor pula. Adil? sama-sama dipenjara cuy abis dipenjara nyolong lagi deh.

Penjara tidak terbukti menimbulkan efek jera, bahkan orang yang baru keluar penjara malah-malah bisa makin sombong dan arogan.

Apa ini bukti saya tidak cinta tanah air? saya cinta tanah air tetapi benar apa yang dikatakan Tengku Daoed Beureueh "Saya cinta negara saya tetapi saya lebih cinta agama saya", bila bendera merah putih adalah simbol untuk menghormati jasa pahlawan maka Rayyah (bendera hitam bertuliskan syahadat) maka juga pantas dikibarkan, karena saya yakin pejuang seperti Fatahillah, Tuanku (Tuangku) Imam bonjol, Sultan Hasanuddin berjuang tidak membawa bendera merah putih.

Islam udah sempurna dan semua ajarannya paling tinggi dan tidak ada ajaran yang lebih tinggi daripadanya, nasionalisme hanya sekat kecil yang harus dibuang, tinggal pilihlah apa yang jadi pedoman kita untuk hidup di dunia ini, landasan islam atau landasan selain islam karena kita ga bisa ngelakuin setengah-setengah, pilih salah satu atau neraka tempat tinggal terakhir kita karena pilih setengah-setengah atau salah pilih.

Saya cinta negara saya tetapi saya lebih cinta agama saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar