Kamis, 17 November 2011

TRIGGER CINTA



Rasa cinta katanya itu kayak jelangkung, dateng ga dijemput pulang ga dianter kalo udah kena ga berdaya rasanya, sampe-sampe kopi pahit kalo minum sambil ngebayangin doi rasanya manis (saya yakin disini memang berlebihan). Yah begitulah kata orang, tapi apa benar? Ah saya juga manusia seperti kebanyakan juga pernah merasakan cinta (ehem curcol nih) dan kalo jujur memang benar, kalo udah merasakan jatuh cinta maka si doi yang kelihatan itu baiknya doang, yang lain ga kelihatan dah.

Ada hal yang saat ini bisa saya protes, ternyata yang namanya cinta itu ga datang tiba-tiba dan kalo pergi pasti meninggalkan bekas, berbicara dari pengalaman nih, namanya cinta datang dari rasa suka dulu, terus hubungan yang intensif, merasa cocok dan dor! Salah satu dari dua orang itu ada menarik trigger (pelatuk) cinta yang menjadikan mereka dua sejoli yang berkebun-kebun hatinya, soo sweet pokoknya orang kalau udah ditahap seperti itu.

Lalu bagaimana dengan nafsu? Nah ini bisa dibedakan aja, ada memang orang tujuan saling mencintai karena nafsu tapi saya tidak akan membahasnya karena sudah tidak menarik. Tetapi yang berbahaya yaitu dua sejoli yang saling mencintai karena memang cinta tetapi di tengah jalan selalu bercampur nafsu atau pastinya selalu berubah menjadi nafsu. Nafsu itulah yang akan semakin besar seiring jalinan hubungan mereka yang sedang berbunga-bunga, wew!

Dengan hal mudah, dua sejoli yang hati saling terpaut dalam danau cinta (hoeks, sok puitis banget) mereka bertemu berdua, jalan-jalan berdua, pergi makan berdua, pergi ke toilet aja ga bisa berdua kalau bisa berdua bisa berabe (yang kita bahas bukan kelompok gay atau lesbian) sering sms dan telpon-telponan, kalau sehari aja ga tau kabar si doi rasanya ada yang ganjil, perasaan jadi cemas, susah makan, susah tidur susah buang air (wajarlah kalau susah makan).

Kira-kira apa aja yah yang dilakukan dua sejoli kalau lagi berduaan tanpa ada manusia lain diantar mereka? Nah disinilah setan yang tugasnya memperindah nafsu (kalau udah muncul nafsu baru setan kompor-komporin) udah pegangan tangan, cipika-cipiki, cium pipi dan Eiiitttsss…. Ga usah dilanjutin daripada mupeng, disinilah rasa cinta mereka yang menempuh jalan salah dikotori oleh nafsu mereka sendiri, ini namanya udah nyasar nyebur jurang juga.

Lalu apa yang akan kejadian setelahnya? Kalau sudah benar-benar jauh hubungan mereka bisa-bisa mereka melakukan apa yang dinamakan Making Love, namanya menipu banget karena kalau namanya making love berarti mereka melakukannya memang karena suka sama suka dan tidak ada yang disalahkan, kasian yah cinta ama zina jadi disamakan mata mereka buta untuk membedakan zina dengan cinta, yah memang banyak orang bilang cinta itu buta (makanya kasih mata).


GA ADA OBAT ADANYA PENCEGAHAN DAN BERTOBAT

Mecegah lebih baik daripada bertobat, mungkin itu yang cocok kalo masalah hati, jadi lebih baik mencegah dalam kubangan zina yang terasa seperti cinta daripada bertobat setelah nyebur ke kubangan tersebut. Tentang bertobat, yah anggap saja kita sudah merasakan apa yang disebut pacaran setelah itu kita bertaubat ga mau pacaran (gila aja berarti ga normal) ga mau pacaran sampai menikah maksudnya, ada beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya kita seharusnya bisa membaca diri kita sendiri saat terjadinya perasaan suka tersebut dan tentunya kita bisa mencegahnya lebih lanjut, kekurangnnya ya sudah rasakan bayangan buruk itu seumur hidup (hiks) jadi pikir-pikir lagi deh kalo milihnya mau tobat setelah maksiat, karena siapa bilang sengsaranya sementara, bisa seumur hidup sengsaranya jadi yang belum terjerumus, berdoalah jangan sampai terjerumus dan lakukan pencegahan dini.

Bagaimana yang belum pernah terjerumus (jangan sampai terjerumus), kelebihannya setidaknya tidak ada bayangan yang akan menghantuimu seumur hidup, hiiiyyy.. kekurangannya yah kadang ga tau bagaimana mencegahnya saat perasaan itu datang tiba-tiba, jadi bagaimana? Lanjut aja bacanya!

JANGAN DITARIK TRIGGERNYA

Langsung to the point aja nih, jangan ditarik trigger cintanya, trigger ditarik itu saat kita mengungkapkan perasaan kita secara langsung dan parahnya lagi si doi menerima perasaan tersebut, kalau itu terjadi yakin aja kalau tidak ada yang bisa menyadarkan kita kecuali si Maha Pembolak-Balik Hati, dan khusus buat para cewek biasanyakan cowok yang menarik trigger buat nembak jadi yang cewek punya kunci utama juga yaitu terima (gubrak!) eh ya boleh terima tapi suruh ngelamar aja selain itu tolak.

Mau dihindari mau tidak perasaan suka itu wajar, tetapi selama trigger yang bisa menyebabkan kalian menjadi sepasang kekasih yang illegal maka jangan pernah coba-coba untuk menariknya atau menerimanya bila ditarik juga sama si doi, atau lebih aman lakukan pencegahan awal dengan katakan say no to pacaran sebelum nikah, kalo mau pacaran sama gua ijab kabul dulu sama bapak gua atau terimalah kenyataan bahwa kita adalah jomblo yang suatu saat juga akan menarik trigger cinta disaat ijab kabul, dengan begitu ga ada rasa bersalah untuk kemasa mendatang, tinggal pilih jomblo atau nikah ga ada pilihan lain.

Selasa, 15 November 2011

Sampai Mana Tingkat Radikal mu?


Banyak berita heboh di Indonesia, dari hebohnya sea games sampai celana yang saya pakai ternyata bolong tetapi kayaknya yang terakhir bukan berita heboh. Kehebohan Freeport dan kedatangan Obama ke Indonesia yang pasti tujuannya bukan untuk makan sate atau bakso. Oh iya jangan ketinggalan berita yang sebenarnya paling menarik buat saya yang pertama resesi ekonomi dunia yang menuju kolaps (beuh, bahasanya) sama kejatuhan diktator disetiap negara, apa yang menarik? Entah bagi saya menarik aja.

Dengan tegas sekali Samuel P.Huntington ( yang terkenal pertama kali gemborin islam adalah musuh utama, walaupun Bernard, Lewis duluan) dalam bukunya yang terkenal Who are we?: The challenge to America’s National Identity; dengan terang-terangan dia mengatakan bahwa musuh utama barat pasca perang dingin adalah islam militan, huff.. tenanglah hati ternyata musuhnya islam militan walaupun mereka sekarang menyebutnya dengan teroris, tapi ternyata ada sedikit masalah lagi, ternyata dalam buku tersebut islam militan itu dijelaskan secara kabur (kabur kemana?) yah intinya islam militan itu bisa mengacu ke siapapun yang mengaku agama islam walaupun liberal sekalipun.

Entah, apa udah ada yang mengkelaskannya, tapi saya coba mengkelaskan kelompok islam sesuai target, karena memang kenyataannya selama elu itu islam ya gua bantai cepat atau lambat, kata mereka.
MUSLIM ANTEK KAFIR

Kelas pertama dengan tingkat bahaya yang sangat rendah, mereka adalah kelompok muslim yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata, mempunyai karisma dan pengikut dan yang pasti sudah terlena dengan 3TA fitnah terbesar dunia (HarTA, TahTA, WaniTa), untuk setiap mahasiswa atau dosen atau bahkan profesor yang menulis tentang islam dan berani “nyeleneh” mereka siapakan bayaran tinggi untuk setiap tulisannya, belum lagi penghargaan-penghargaan yang akan diberikan mereka, contoh gampang penghargaan yang diterima Musdah mulia dari Condoleeza Rice sebagai wanita Asia yang berani (berani ngawur soal islam).

Makhluq-makhluq sejenis dengan musdah mulia ini mereka akan benar-benar mengekor kepada barat demi kepentingan perut mereka, mereka akan dipelihara oleh kafir demi kepentingan merusak islam, itu baru satu contoh, penghinaan dan omongan yang nyeleneh dari tokoh-tokoh islam yang berpengaruh sudah banyak, dari dulu yang bilang Al-Quran itu kitab paling porno sampai situs porno itu ga haram dan lebih berbahaya situs radikal.

Mereka adalah orang-orang yang akan terakhir dijadikan target oleh orang kafir, jangan kira mereka akan terus dipelihara, selama mereka masih ber KTP islam mereka akan tetap dibantai, apalagi belum masalah Ras (orang kafir itu benar-benar rasis Ras pun kalau bukan dari Ras mereka mereka masih mempunyai kebencian)

MUSLIM AWAM

Dikarenkan saya tidak mampu memenuhi kriteria untuk menjadi antek kafir (berkarisma dan mempunyai pengikut) maka saya paling hanya ditempatkan di kelompok ini, muslim awam. Kriteria gampang muslim disini hanya sekedar menjadikan islam sebagai agama ritual, udah selesai mengerjakan ritual ya lengkaplah sebagai muslim, yang mereka terima adalah islam dari orang tua mereka atau yang kebanyakan dilakukan, lebih percaya tivi daripada Alquran, makanya dibilang demokrasi itu baik atau sejalan sama islam.

Inilah kelompok kekuatan islam, kekuatan islam yang besar terletak pada kelompok ini karena jumlah mereka yang banyak, tentu saja disinilah peran yang penting yang harusnya dilakukan, orang kafir yang sengaja menidurkan orang awam dengan media mereka, karena mereka tahu bila kelompok ini bangkit maka masalah besar akan terjadi diwilayah kekuasaan mereka.

Disini masih dianggap tidak bahaya walaupun sebenarnya tetap saja orang kelompok ini suatu saat yang akan menjadi “korban sipil” dalam perang, jadi siap-siap dibantai layaknya sapi potong yang sengaja dikasih makan lalu setelah gemuk disembelih.

Selasa, 01 November 2011

Menikah Itu Ga Gampang Tapi Jangan Dibuat Susah

Guys, udah berencana nikah dalam waktu dekat? Kalo udah baguslah lanjutkan kawan tapi kalo belum, wajar mungkin memang karena belum siap hehe.. tapi namanya juga belum siap juga jangan coba-coba deket sama lawan jenis, nikah belum siap tapi udah berani main hati sama lawan jenis, apa kamsud loo? Kalo belum ada rencana tunggu aja mupeng kalo saya duluan yak hihi..

Sewaktu pertama kali saya bilang ke ustad dan beberapa teman yang senior (ga enak bilang tua) bahwa saya mau secepatnya menikah, maka pertanyaan yang sama terlontar dari mereka “Memang calonnya udah ada?” sewaktu ustad saya bertanya saya tidak terlalu menanggapi, lalu teman saya bertanya yang sama juga dan sama pula dengan adik saya dan disitulah mulai saya berfikir apakah calon prioritas saya sekarang? Ternyata belum karena prioritas saya waktu itu adalah ridho orang tua saya.

Ustad saya berkata “kamu orang padang ya?(minang) berarti susah nih kalo mau nikah muda paling nanti umur 30-an baru di izinin sama orang tua” bah! Kaget bukan kepalang, ternyata ustad sayapun tahu apa yang dikatakan orang tua saya, orang tua saya ngotot untuk jangan buru-buru menikah dengan banyak alasan, dari alasan adik perempuan saya dululah biar bisa bantu dia menikah walaupun saya jawab walaupun saya menikah duluan pasti saya akan bantu, sampai alasan yang menurut mereka bisa mencegah saya, ibu saya bilang “ Nabi Muhammad aja nikahnya umur 25 tahun kok kamu buru-buru”

Dan tentu aja mudah buat saya menjawab “ yang nikah umur 25 itu Muhammad belum jadi Nabi, tapi Rasulullah SAW nyuruhnya bagi yang sudah ingin menikah maka segerakan menikah”. Memang banyak cara orang tuaku ingin mengubah keinginanku untuk menikah muda, oh iya umurku memang masih mudalah, sewaktu menulis ini umurku belum genap 22 tahun masih beberapa minggu lagi, kembali lagi ke topik! Entah memang terlihat seperti itu laki-laki lebih siap dan matang untuk menikah kalau umurnya sudah 25 tahun keatas dan wanita 21 keatas, benarkah? Kita bantai bid’ah yang satu ini.



MENIKAH ITU PINTU AWAL BUKAN PINTU AKHIR

Banyak yang mengatakan seperti ini, setelah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang tetap (atau dengan tambahan) punya kendaraan atau paling engga nyicil rumah baru menikah, punya anak dan seterusnya. Bagi saya ini hal yang lucu, mereka menjadikan pernikahan sebagai tujuan mereka setelah sukses, bagi saya pernikahan adalah tujuan saya untuk sukses bukan sukses untuk menikah.

Percaya bahwa Alloh SWT adalah Sang Pemberi Rezeki dan ikhtiar udah cukup menjamin masalah finansial atau finan untung juga boleh, hah? Memang persepsi orang itu beda-beda tetapi bagi saya lebih benar kalau menikah itu untuk sukses daripada sukses dulu baru menikah dengan begitu menikah sebagai salah satu gerbang awal kita untuk mencapai tujuan-tujuan besar, menikah adalah gerbangnya.

CUKUP UMUR ATAU CUKUP KESIAPAN

Apa umur berpengaruh? Sedikit berpengaruh memang tetapi tetap yang perlu didewasakan adalah pikiran kita masalah umur memang sudah sunatullah akan terus bertambah dan jatah hidup berkurang tetapi mendewasakan pikiran itu pilihan, banyak yang umur tua masih banyak tingkahnya seperti remaja (ABG tua…) dan lebih banyak lagi remaja yang tingkahnya keblinger dengan dalil masih mencari jati diri, bukan mencari jati diri tetapi memang karena pikiran yang belum dewasa.

Jadi mitos tentang batas umur menikah adalah hal yang bohong seperti kebohongan holocaust yang terjadi terhadap orang Yahudi laknatullah, pemikiran dewasa dan kesiapan dalam berbagai hal itulah menuntun kita dalam sebuah pernikahan, ingat program pemerintah yang sering di iklankan “Dua isteri lebih baik” Pletak!.

ADA YANG BUTUH SEBENTAR TETAPI BANYAK YANG BUTUH WAKTU LAMA

Waktu yang dimaksud tentu waktu yang dibutuhkan agar bisa menikah muda, ada memang yang ingin menikah muda tinggal bilang ke orang tua lalu orang tua mengizinkan dan nikah, tetapi banyak  yang ingin menikah muda orang tua belum mau mengizinkan, bagaimana?

Senasib berarti kita, menikah muda bukanlah hal yang mudah, untuk mendapatkan restu orang tua sayapun saya membutuhkan waktu 2 tahun untuk terus berdialog (kebayang mulai umur berapa saya mulai) dan itu belum termasuk persiapan saya untuk berdialog berarti saya memulai persiapan untuk menikah bahkan diwaktu umur saya sebelum 20 tahun karena saya akan tahu disaat saya akan mengajukan untuk menikah muda saya akan menerima penolakan, makanya disinilah dibutuhkan kesabaran karena yang saya hadapi orang tua sendiri, jadi mana mungkin saya melakukan tindakan ekstrim untuk orang tua.

Sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan tergantung kita, 2 tahun seperti saya seharusnya menjadi waktu yang lama mengingat tidak fokusnya saya, maklumlah saya juga masih remaja kadang terbesit di hati ini ingin seperti teman-teman yang bebas bergaul dan bertindak, Yaa Alloh maafkan kesalahan hamba selama ini.

Akhirnya beberapa saat sebelum saya melancarkan “serangan” terakhir saya kepada orang tua, malah ibu saya dengan sendirinya memberi restu terhadap saya (Aamiin ya Alloh). Saya ingin langsung berterus terang lagi ke beliau bahwa saya ingin menikah tahun depan dan meminta restu kepada mereka, bila mereka tidak merestui saya mau angkat kaki dan hidup mandiri agar mereka tahu keseriusan saya (walaupun seperti melihat mengancam hehe).

Alhamdulillah Alloh SWT mempunyai rencana lain, disuatu pagi ibu saya mengatakan agar merenovasi rumah ini agar bila nanti hajatan ga malu-maluin dan saya boleh menikah duluan, entah ingin menangis rasanya waktu itu, buah kesabaran dan doa saya merasa tidak sia-sia dan saya yakin memang tidak pernah disia-siakan, akhirnya saya bisa mempersiapkan lebih khusus lagi untuk menikah tahun depan, eits! Saya harus selesaikan merenovasi rumah baru deh saya cari calon, belajar dari pengalaman aja mencari calon dan bermain hati dengan lawan jenis dengan waktu menikah yang masih agak jauh bisa berbahaya, dan saya tidak mau mengulanginya lagi, selamat untuk semua ayo kita balapan siapa yang nikah duluan yah!