Selasa, 25 Oktober 2011

Semangat Ga Semangat Harus terus Maju

Ga harus tunggu semangat untuk bisa terus maju, ayo kita terus maju yang penting kita maju buat kebenaran yak. Memang kita harus keras nih sama diri sendiri atau nanti dunia yang keras terhadap kita, paksa aja lay, Alloh aja menyuruh hambanya buat berjihad dalam keadaan berat maupun ringan yang penting masalah perhitungan urusan Alloh bukan urusan kita. Semangat, Ciayyo, Ganbatte, ah terserahlah....



Jumat, 14 Oktober 2011

PENTINGNYA KHILAFAH DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Huff... disuruh ustad buat makalah, padahal masih grogi kalau buat makalah dengan bahasa lebih baku dan ilmiah, tapi inikan perintah yang ga melanggar syara jadi lakukan ajalah, kalau dikoreksipun bagus jadinya hehe.. cuma dikasih judul " PENTINGNYA KHILAFAH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT" Isinya suka-suka saya selama masih terkait dengan judul, ya udah isi aja yang penting kumpulin hahaha.. Tok !


Mau bantu koreksi juga? ya udah nih baca aja :


PENTINGNYA KHILAFAH DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi satu sama lain agar kebutuhan bisa tercapai, oleh karena itu disetiap interaksi yang terjadi dibutuhkan sebuah syariat (aturan) yang dijalankan agar terjadi keseimbangan dalam berinteraksi. Syariat yang ada harus bersifat seimbang dan tidak mendukung salah satu pihak sehingga setiap syariat yang ada sebaiknya dibuat netral.

Sebuah syariat sama seperti syariat lainnya haruslah dipaksakan dan mengikat semua orang yang didalamnya sehingga dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, tetapi sebaik apapun jalannya sebuah syariat tidak serta merta dapat menghasilkan sebuah keadilan yang merata karena bentuk dalam sebuah syariat dan yang menjalankan adalah hal penting yang harus diperhatikan.

Syariat netral bukanlah syariat yang dibuat berdasarkan pemikiran tanpa mempunyai landasan yang jelas ataupun syariat yang disepakati bersama, karena banyaknya yang menyepakati sebuah syariat tidak menjamin menjadi kemakmuran untuk semua karena bersatunya pemikiran setiap manusia tidak akan pernah dapat berlaku adil untuk semua, sehingga syariat itu lebih baik dibuat oleh yang benar-benar mengetahui segala hal baik secara umum maupun khusus.

Islam adalah agama yang sempurna dan telah disempurnakan sesuai dengan firan Allah SWT dalam surat Al-Maaidah: 3


3. diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sebagai agama yang sempurna dan yang di ridhai, islam sudah mempunyai syariat-syariat secara umum ataupun khusus untuk mengatur semua kehidupan manusia semenjak tidur hingga tidur kembali. Syariat yang dibuat oleh pencipta manusia dan seluruh alam semesta yang sangat mengetahui ciptaan-Nya melebihi apapun yang ada, Allah SWT yang mempunyai sifat Maha Tahu, dengan sifat Maha Tahu itulah Allah SWT telah membuat syariat yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia sebagai mana dalam firman-Nya :


107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiyaa : 107)

Islam adalah rahmat untuk seluruh alam bukan hanya untuk umat islam saja, sehingga syariat yang didalamnya haruslah kita sebagi umat muslim mempercayainya adalah untuk seluruh alam. Keyakinan inilah yang mewajibkan untuk menjalankan setiap syariat yang telah dibuat dan yang telah Allah SWT perintahkan dalam Al-Qur’an maupun dalam hadist Rasulullah SAW. Syariat yang Beliau SAW pernah terapkan semenjak di Madinah Al-munawwarah hingga dilanjutkan oleh para khulafaur Rasyidin hingga kekhilafahan setelahnya yang berakhir di kekhalifahan Turki Utsmani atau yang lebih dikenal dengan Ottoman.

Syariat yang diterapkan adalah syariat yang berasal dari Kitabullah dan Hadist Rasulullah SAW dan ijtihad yang berlandaskan dari keduanya. Berdasarkan inilah bagaimana syariat islam menjadi hal sebenarnya harus dijalankan setiap umat manusia dan khususnya setiap muslim dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara dan setiap syariat yang dijalankan haruslah mempunyai lembaga ataupun kekuatan yang bisa “memaksakan” kesetiap individu sehingga syariat tersebut bisa dilaksanakan secara menyeluruh.

Kekhilafahan secara historis adalah lembaga atau kekuatan yang menjalankan dan menerepakan syariat islam dalam kehidupan bermasyarakat secara umum dan Khalifah adalah kepala negaranya. Syariat islam adalah salah satu bagian dalam islam dan harus dijalankan oleh setiap muslim demi kesempurnaan islamnya atau islamnya tidak sempurna bahkan bisa batal bila menentang syariat islam, Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf : 40 :


40. kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) Nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang Nama-nama itu. keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Khilafah hanyalah sebuah nama dari sebuah lembaga yang menjalankan, “memaksakan” dan menyebarkan syariat islam ke seluruh penjuru bumi, dan dengan diterapkannya syariat islam bukan berarti menindas agama lain karena islam tidak pernah memaksakan orang lain untuk masuk kedalam agama islam, didalam syariat islam tidak ada pihak yang diuntungkan sebagai contoh, maupun orang muslim ataupun kafir dzimmi (kafir yang tunduk dan patuh terhadap hukum islam dan membayar jizyah) yang berzina sama-sama di rajam, tidak ada perbedaan muslim atau bukan.

Sangatlah salah bila dikatakan syariat islam itu hanya menguntungkan umat islam, karena perlakuan hukum yang diterima itu sama. Karena kenyataannya syariat yang berlaku di kebanyakan negara (demokrasi) terbukti tidak dapat memakmurkan manusia secara keseluruhan dan hanya menguntungkan pihak-pihak penguasa yang notabene sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan. Penyebab utama demokrasi tidak bisa memakmurkan seluruh rakyat bukanlah karena sistem yang buruk tetapi karena tidak adanya ridho Allah SWT didalam sistem tersebut, bukankan manusia beribadah kepada Allah SWT agar mendapatkan ridho-Nya?

Sebagai umat islam yang harus menjalankan perintah-Nya secara totalitas maka syariat islam adalah sebuah kewajiban setiap kaum muslim untuk mejalankannya, dan tugas khalifahlah untuk menerapkannya dalam kehidupan sehingga adanya khilafah dan lembaga untuk menjalankan syariat islam wajib adanya sesuai dengan kaidah fiqh yang berbunyi :

“Maa laa yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajib.” (Jika suatu kewajiban tak terlaksana kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu wajib pula hukumnya). (Saifuddin Al-Amidi, Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam, 1/111).

Maka apapun hal yang membawa kewajiban maka hukumnya menjadi wajib seperti wajibnya kita berwudhu sebelum sholat maka tempat dan alat wudhu wajib adanya, begitu pula syariat islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim bila bisa diterapkan dan di tegakkan melalui kekhilafahan maka khilafah itu hukumnya wajib karena wajibnya syariat islam.

Siapa saja seorang muslim yang menolak kekhilafahan dan syariat islam padahal dia tahu akan kewajiban dalam menerapkannya dan mempunyai kemampuan untuk menerapkannya maka kafirlah orang tersebut sama seperti kafirnya syetan sewaktu menolak perintah Allah padahal syetan tahu bahwa itu adalah perintah Allah SWT, tetapi kesombongan dan ke engganannya membuat syetan menolak perintah Allah SWT.


34. dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Penerapan syariat islam dalam naungan khilafah tujuan utamanya bukanlah untuk memakmurkan rakyat, tetapi untuk menjalankan perintah Allah SWT dan mendapatkan ridho-Nya, dan kemakmuran itu akan Allah serahkan dengan sendirinya seiring keridhoan Allah SWT terhadap apa yang telah kita lakukan.Wallahu ‘alam bissawwab.


End.

Maaf ga ada arabnya lagian tau juga nih jadi susah buat input ke blog hehehe... di maklumi yak


Rabu, 05 Oktober 2011

DUit, DUit, DUit (Harta,Tahta,Wanita)

Seberapa pentingnya sih yang namanya uang itu? Sebenarnya sebagai fungsi uang itu cuma sebagai alat penukar yang sah, sahnya alat penukar itu karena unsur yang terkandung dalam uang itu harus senilai dengan apa yang ditukar, yah kurang lebih seperti itulah artinya, tapi kalau ga terima dengan arti itu juga gapapa boleh lihat arti dalam KBBI uang tuh artinya alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Sebenarnya ingin membahas tiga -ta yang dibilang sangat berbahaya buat manusia yaitu harta, tahta, wanita. Entah kenapa wanita disebut juga, berarti ini berbahayanya buat pria aja kan? Pria memang sudah diciptakan seperti itu, bisa berkomitmen dengan lebih dari satu wanita (kalo caranya salah berarti selingkuh, kalo jalannya benar berarti poligami) sifat setianya yang kurang, dan mudahnya tertarik dengan lawan jenis, dan yang pasti suka ngegombal makanya itu saya ga pernah pacaran sama pria, apalagi nikah, mending sama wanita aja hehehe… Pletak!

Wah sepertinya agak ngaco nih, tadi menjelaskan tentang uang, langsung pindah ke wanita sekarang malah menjelaskan ketidak teraturnya tulisan. Baiklah kita coba fokus membahas satu-satu secara berurutan, daripada nanti tambah ngaco malah ga selesai-selesai.

Harta, bukan hanya uang bisa aja dengan rumah, lahan, hewan ternak dan lainnya sebenarnya wajar bisa membuat orang terlena, karena statement orang itu uang bisa membeli kasur yang mewah, walaupun kita tahu uang tidak bisa membeli tidur yang nyenyak, sebenarnya kita lebih baik jangan tidur terlalu nyenyak karena resikonya susah bangun malam, kecuali memang kita tidak biasa bangun malam tetapi juga bangunnya karena pengen nonton bola.

Jadi ingat kata adik “Semakin besar penghasilan orang, makin besar kemauannya dan semakin besar pula pengeluarannya” dan memang benar itulah yang terjadi dulu yang ga punya motor sekarang punya motor. Uang ekstra untuk bensin, service sampe terpaksa banget bayar pajak motor, padahal tuh motor dibeli pake duit sendiri ga dibantuin negara. Orang bijak terpaksa bayar pajak.

Banyak yang bilang orang korupsi itu karena tuntutan keluarganya yang banyak, jadilah sang papa korupsi, karena mama belum ke salon dan belum beli perhiasan mewah, karena kakak minta mobil sport import dan karena adek yang buat biaya kuliah padahal dipake buat ke diskotik dan ngedrugs. Dengan begini jadilah kasian si papa walaupun kenyataanya salah si papa yang tidak bisa mendidik isteri dan anaknya.

Rasulullah pun dahulu juga mengalami hal yang sama, beliau ditawarkan tiga –ta tadi orang orang musyrik melalui paman beliau tetapi apa yang beliau katakan masih diingat sampai sekarang

"Demi Allah, wahai pamanku, seandainya mereka meletakkan matahari di kananku dan rembulan di kiriku agar aku meninggalkan dakwah, niscaya aku tidak akan meninggalkan perkara ini (dakwah Islam) sebelum Allah memenangkannya atau semuanya akan binasa."

Udah sering dengarkan? Walaupun ternyata menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albani hadistnya dha’if (lemah) “Jadi ngapain dikutip?” “Lah emangnya ga boleh? Ibnu Katsir dan sekelas Imam Syafi’I aja juga bisa kutip hadist dha’if, yang penting dikasih tau kok itu dha’if dan bukan masalah hukum”. Ya udah ada nih riwayat yang menurut beliau (Al-Albani) derajatnya hasan yang  diriwayatkan seperti ini :

"Orang-orang Quraisy datang menghadap Abu Thalib, lalu mereka melaporkan:"Apakah engkau melihat Ahmad? Ia benar-benar mengganggu dengan adzan dalam menyeru kepada kami di masjid kami. Tolong hentikan perbuatannya itu. Kemudian Abu Thalib berkata,"Wahai Uqail, tolong panggil Ahmad (Muhammad) ke sini." Perawi melanjutkan kisahnya: "Setelah itu aku mencarinya dan kemudian membawanya menghadap ayah. Setibanya di hadapan ayah, beliau memberitahu: "Wahai keponakanku, kaum Quraisy melaporkan bahwa engkau telah mengganggu mereka. Jika benar, maka hentikanlah." Perawi masih menuturkan:"Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melirik pamannya itu (riwayat lain menyebutkan: "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengernyitkan matanya) kemudian menengadah dan bersabda: “Aku tak kuasa meninggalkan hal itu, meskipun karenanya kalian akan meletakkan matahari di atasku”. Perawi mengakhiri kisahnya: Kemudian Abu Thalib berseru: "Keponakanku ini tidak berbohong, karena itu, pulanglah kalian."

Nah jangan alergi baca hadist yak, karena biasanya kita tuh agak males kalau baca isinya dalil melulu padahal itu bagus apalagi kalau ada keterangannya juga.

Kembali ke buntut sapi eh harta tadi yang membuat orang bisa terlena, apakah artinya kita tidak boleh kaya? Menjadi seperti orang sufi yang hidup miskin? Miskin dan sederhana itu beda, orang miskin itu biasanya tidak bersyukur makanya selalu merasa kekurangan sedangkan orang sederhana bersyukur dengan yang ada dan memprioritaskan hartanya untuk yang lebih penting, contoh gampangnya untuk apa kita membeli handphone dengan harga mahal kalau gunanya hanya sms dan telpon aja? Bergaya pake BB padahal bukan bisnisman, pake baju dan sepatu harga mahal yang bermerk disaat melancong keluar, tetapi baju koko sama mukenah buat sholat udah empat tahun sama aja, bersihnya karena jarang dipake.

Membeli barang tentu sesuai kebutuhan dan yang pasti bukan untuk gaya, lebih baik uangnya untuk rutin berenang setiap minggu atau untuk latihan-latihan lainnya yang membutuhkan biaya, ga sanggup beli airsoft bisa sewa, ga sanggup rutin ke gym bisa sebulan sekali hiking untuk melatih diri atau banyak yang lainnya.

Percaya guys jadi muslim itu sebenarnya mahal, jadi ga ada waktu untuk bergaya dengan beli barang mewah yang padahal ga berguna dan bukan saatnya cuma teriak perubahan tapi kerja aja malas, sederhana dalam kekayaan itulah muslim yang berguna dan hentikan pemborosan yang ga berharga.

Wah baru tentang harta aja udah banyak yang dua lagi belum kebagian jatah, intinya jangan miskin karena malas mencari rezeki dan juga jangan berlebihan dalam mencarinya, bersyukur dengan yang kita punya dan prioritaskan harta kita buat dijalan Alloh agar tidak berat untuk memberikan jiwa kita kelak, sederhana dalam kekayaan, pasti bisa!


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
(QS. Ali Imran: 14)