Rabu, 15 Juni 2011

Yang Penting Nulis

Menulis adalah hal yang wajar dan lumrah, walaupun pak lumrah sangat sibuk untuk memberikan sosialisasi kepada para ketua RW setempat, loh itu lurah. Salah satu keuntungan saat kita hanya seorang pemula dalam penulis, bahasa kampungnya itu newbie, apapun yang kita tulis walaupun banyak salah orang lain lebih memaklumi kita hehe dengan senjata ampuh "maklum masih newbie".

Sebenarnya aku tertarik menulis untuk remaja, tentu banyak alasan yang bisa aku ungkapkan dari yang aku sendiri masih muda sampai memang aku belum tua, apa bedanya? bahasa remaja tentu bahasa sedikit formal, jadi lebih banyak alaynya tapi se enggak-enggaknya ga sampai se alay mereka yang menggabungkan huruf dengan angka, sumpah deh ababil (abg labil) banget gitu loch.

Kalo ditanya inspirasinya dari mana? hei inspirasi tidak terbatas, bisa dapet inspirasi sewaktu nongkrong di toilet sampai kontemplasi saat menggesek tembok rumah, heh! bukan saya itu sih. sebenarnya yang susah itu konsisten atau gaulnya itu istiqomah terhadap tulisan, tujuan dan makanan yang menemani sewaktu nulis, oke yang terakhir ga penting tapi butuh hehe..

Terserah, mau diejek orang, mau dibilang ga bagus, norak, meniru atau apapun tetap aja inilah aku, aku mencoba melakukan apa yang terbaik yang bisa aku lakukan, aku mau menulis untuk generasi masa depan agamaku, karena generasi pendahulu biasanya ngeyel kalo dinasehati yang lebih muda, mau jelek mau bagus aku tetap tampan, Pletak! maksudnya tetap ini karyaku. Aku mau melakukan sesuatu yang berguna atau mati sebagai sampah yang tak berguna, tulisan tetap sebuah senjata disaat ditarik pelatuknya maka dapat mengubah dunia (nyontek), Menulis untuk masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar